Merindukanmu bagaikan candu, berulang kali rasanya terpatri
Sembari membayangkan derasnya darah kita saat mengalir bersama
Lewat denyut nadi buah cinta yang tercipta saat aku merasakanmu
Di dalam tubuhku, merabai organ-organku hingga menyentuhku
Lewat sapuan bibirmu yang lembut dan mesra
Oh, titik nadir akan selalu kita rasakan setelah bersama
Kepuasan ragawi dan batin bersatu kala cinta berpadu
Di penghujung hari saat kita berkelana, bercerita tentang dunia
Dan sesekali, tertawa mencemooh yang kita sesali
Suatu hari nanti, kita akan mewariskan pikiran-pikiran
Berlari cepat melintasi ruang dan waktu
Namun dalam iringan seirama bagaikan tarian proton
Lewati jalur sempit tembaga untuk menerangi dunia
Energi yang terbagi tak ubahnya menjadi rezeki
Untuk terus saling mengasihi dan mencukupi
Bersama berdua, bertiga, dan bertambah lagi
Sampai tua, saling menyapa rumah saat bersua